tas wanita

Selasa, 31 Mei 2016

JAMU YANG BEREFEK SAMPING



JAMU YANG BEREFEK SAMPING

            Mengkonsumsi jamu sama halnya minum dan makan sayuran karena bahan bakunya yang terbuat dari daun-daunan dan rimpang alami yang sifatnya konstruktif dan membangun. Karena itu relatif lebih aman bila dibandingkan obat medis. Tetapi, sama halnya dengan obat medis dan herbal, jamu tetap memilki efek  samping walaupun relatif lebih ringan dibandingkan obat medis. Karena itu saat meminum jamu perhatikan beberapa aturannya, seperti: dosis dan waktu yang tepat untuk mengkonsumsinya. Efek samping jamu yang lebih besar justru biasanya timbul dari faktor luar, misalnya karena pengolahan yang tidak benar, salah jenis tanaman yang digunakan, terkontaminasi bahan berbahaya seperti pestisida dan logam berat, promosi yang menyesatkan, sudah kadaluarasa, dan yang paling parah adalah pemalsuan. Selain itu, pencampuran jamu dengan bahan kimia obat juga memilki efek samping yang berbahaya, beberapa bahan kimia tersebut antara lain:
-          Metampiron  dapat menyebabkan gangguan saluran cerna seperti mual, pendarahan lambung, rasa terbakar serta gangguan sistem saraf seperti tinitus (telinga berdenging) dan neuropati. Gangguan darah, pembentukan sel darah terhambat (anemia aplastik), agranulositosis, gangguan ginjal, syok, kematian, dan lain-lain.
-          Fenilbutason dapat menyebabkan mual,muntah, ruam kulit, retensi cairan dan elektrolit (edema), pendarahan lambung, nyeri lambung dengan pendarahan atau perforasi, reaksi hipersensitivitas, hepatitis, nefritis, gagal ginjal, leucopenia, anemia aplastik, agranulositosis, dan lain-lain.
-          Deksametason dapat menyebabkan moon face, retensi cairan dan elektrolit, hiperglikemia, glaukoma (tekanan dalam bola mata meningkat), gangguan pertumbuhan, osteoporosis, daya tahan terhadap infeksi menurun, miopati (kelemahan otot), lambung, gangguan hormone, dan lain-lain.
-          Allupurinol dapat menyebabkan ruam kulit, trombositopenia, agranulositosis, dan anemia aplastik pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
-          CTM dapat menyebabkan mengantuk, sukar menelan, gangguan saluran cerna, pusing, lelah, tinitus, diplopia (penglihatan ganda), stimulasi susunan saraf pusat terutama pada anak berupa euphoria, gelisah, sulit tidur, tremor, kejang.
-          Sildenafil sitrat dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dyspepsia, mual, nyeri perut, gagguan penglihatan, rinitis (radang hidung), infark miokard, nyeri dada, palpitasi (denyut jantung cepat), dan kematian.
-          Sibutramin hidroklorida dapat meningkatkan tekanan  darah, denyut jantung serta sulit tidur. Sibutramin hidroklorida tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat penyakit arteri koroner, gagal jantung kongestif, aritmia atau stroke.
-          Parasetamol dalam penggunaan yang lama dapat menyebabkan gangguan kerusakan hati.      

0 komentar:

Posting Komentar