MEMILIH OBAT BERDASARKAN KONDISI ATAU
PENYAKIT
Obat dapat
berfungsi mengurangi atau bahkan dapat menyembuhkan penyakit yang sedang kita
rasakan. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam memilih obat yang sesuai.
Karena jika salah memilih obat, tentu akibatnya akan sangat fatal bagi tubuh
kita. Berikut ini adalah beberapa pemilihan obat sesuai dengan kondisi atau penyakit,
yaitu:
1.
Penyakit saluran cerna
Obat yang dapat memperberat kondisi
ini, misalnya: aspirin, steroid, dan lain-lain.
2.
Penyakit hati
Obat-obat hepatotoksik, obat-obat
yang mendepresi susunan saraf pusat (terutama morfin), diuretik kuat, obat-obat
yang menyebabkan sembelit, pil kontrasepsi.
3.
Penyakit ginjal
Obat-obat golongan tetrasiklin, diuretik,
antidiabetik yang diminum dan aspirin.
4.
Kehamilan
-
Hampir semua obat dapat melalui plasenta
-
Tidak ada obat yang 100 % aman untuk janin
-
Efek obat pada janin bisa tidak sama dengan efek
farmakologi pada ibu
-
Metabolisme obat pada kehamilan sangat lebih lambat
dibandingkan saat tidak hamil
-
Efek obat tertentu lebih bertahan lama pada janin
daripada ibu, seperti kloramfenikol
-
Pengalaman penggunaan obat selama kehamilan terbatas
5.
Menyusui
Hampir setiap makanan, minuman, dan
zat yang terhirup sewaktu ibu bernafas, terutama material yang tidak diinginkan
seperti obat, bahan kimia, mineral berbahaya, dan polusi lingkungan dapat
ditemukan dalam ASI. Pada banyak kasus, konsentrasi obat dalam ASI cukup rendah
sehingga ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI, jika bayi tidk memberikan
gejala-gejala tertentu dari efek obat tersebut. Tiga kategori obat yang masuk
dalam ASI, yaitu:
-
Obat-obatan yang tidak terdeteksi pada bayi yang tidak
diabsorpsi di usus
-
Obat-obatan yang mencapai bayi dalam jumlah yang tidak
signifikan, seperti analgesik non-narkotik, penisilin, antihipertensi
-
Obat-obatan yang mencapai bayi dalam dosis yang cukup
berbahaya, misalnya laksatif, imunosupresor
0 komentar:
Posting Komentar