tas wanita

Rabu, 04 Maret 2015

DESSERT KHAS KOREA



DESSERT KHAS KOREA

            Dalam drama kerajaan atau biasa disebut drama saeguk, biasanya berbagai dessert khas korea sering muncul. Sebenarnya apa saja dessert khas korea itu? 

1.    Songpyeon
Songpyeon adalah kue beras yg lembut, ukurannya kecil menyerupai bulan sabit dengan berbagai warna. Songpyeon bisa di isi dengan kacang merah atau wijen. Songpyeon dengan isi kacang merah disebut patsongpyeon, sedangkan yang berisi wijen disebut kkaesongpyeon. Memasak kue ini cukup unik, kareana menggunakan duri cemara. Duri ini membuat rasanya lebih enak dan tidak lengket. Selain itu, song sendiri artinya duri cemara. Saat chuseok tiba, tidak lengkap rasanya bila tidak menyajikan songpyeon. Arti chuseok sendiri adalah sebagai bentuk ucapan  terima kasih warga Korea kepada nenek moyang atas hasil panen yang melimpah. Warga Korea yang tinggal di kota biasanya pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama dengan keluarga dan makan bersama, tidak lupa sambil menikmati songpyeon. Dibalik kue lembut ini ternyata terdapat mitos didalamnya, jika songpyeon yang dibuat bentuknya bagus, maka pasangan hidup orang yang membuat juga akan sama bagusnya. Tetapi, jika bentuk songpyeon jelek, maka pasangan hidup orang yang membuat  juga jelek.

2.    Tteok
            Tteok biasanya disajikan pada hari-hari perayaan musim, termasuk perayaan tahun baru Korea. Kue ini dibuat dari beras atau ketan, cara membuatnya berbeda-beda disetiap daerah. Tteok bisa di isi atau dilapisi pasta kacang hijau manis, pasta kacang merah, kismis, wijien, labu, kacang atau madu. Cara pembuatannya bervariasi, bisa dikukus, ditumbuk, direbus, atau ditumis. Tteok yang dikukus disebut sirutteok, alat kukusannya disebut siru yang terbuat dari tembikar.

3.    Chapssaltteok
Kue yang satu ini dari luar terlihat mirip moci, yang berbeda adalah isinya yang di isi dengan pasta kacang manis.

4.    Hangwa
Hangwa merupakan salah satu oleh-oleh yang digemari oleh para turis. Bahan utama untuk membuat hangwa adalah gandum, madu, kacang pinus, wijen, walnut, kenari, dan jujube. Menurut sejarah, pada era Tiga Kerajaan hangwa digunakan untuk persembahan kurban pada leluhur Kerajaan Suro. Peringatan ini diadakan pada saat musim dingin, dimana tidak ada buah segar yang tumbuh. Oleh karena itu, dibuat Jogwa atau buah buatan yang terbuat dari bubuk gandum dicampur dengan madu. Bahan-bahan untuk membuat kue ini termasuk isi hadiah pernikahan Raja Silla pada 683 SM. Pada masa Goryeo, hangwa menjadi salah satu sajian utama bagi pemeluk agama budha. Hangwa juga disajikan dalam tradisi minum teh. Salah satu jenis hangwa yang paling disukai adalah yumilga, kue ini terbuat dari nasi goring yang dilapisi madu. Pada Era Joseon (1392-1910) muncul jenis hangwa yang lain, terdapat sekitar 254 jenis hangwa baru.  Popularitas hangwa semakin menurun pada era modern setelah era kerajaan berakhir. Hal lain yang menyebabkan turunnya popularitas hangwa adalah banyaknya biskuit yang berasal dari Barat dan adanya penjajahan jepang. Bahan biskuit barat ini jarang ditemui di Korea Selatan, sehingga banyak orang yang menyukainya. Setelah tahun 1945, hangwa kembali diminati tidak hanya sebagai makanan khusus pada festival atau perayaan, tetatpi juga bisa dikonsumsi sehari-hari. Ada berbagai jenis hangwa, diantaranya: Maehwa Sanja  adalah jenis hangwa yang paling terkenal, dibuat dari madu yang dilapisi beras dengan aprikot. Gangjeong adalah hangwa yang ukurannya kecil seukuran jari, rasanya renyah.Dasik adalah hangwa yang menggunakan serbuk sari.

5.    Maejakgwa
            Maejakgwa bentuknya mirip burung pipit. ‘Maehwa’ artinya pohon aprikot, ‘Jak’ artinya burung pipit. Kue yang bentuknya mungil ini bahannya tidak terlalu sulit, kita hanya tinggal menyiapkan tepung terigu, sari jahe, garam, gula, dan air. Yang sulit adalah membentuk adonannya, karena dibutuhkan ketelitian. Cemilan ini rasanya renyah dan manis, serta rasa jahe yang membuatnya unik.

6.    Yakgwa
Yakgwa terbuat dari campuran madu, kayu manis, dan minyak wijen yang berkhasiat bagi kesehatan, sehingga yakgwa juga sering disebut sebagai permen obat. Umumnya kue ini dicetak berbentuk bunga yang merekah. Warnanya kecoklatan, memiliki tekstur yang lengket dan kenyal. Yakgwa biasanya disajikan selain sebagai cemilan juga disajikan pada hari istimewa atau upacara keagamaan. Di cina kue ini lebih dikenal dengan nama Goryeo mandu. Yakgwa sudah dikenal sejak era dinasti Joseon.

7.    Yaksik
 
            Yaksik biasanya dinikmati pada hari raya Jeongwol Daeboreum atau bulan purnama pertama pada kalender lunar. Sama halnya seperti yakgwa, bahan-bahan yang digunakan bermanfaat bagi tubuh, seperti kacang chestnut, kacang pinus, dan jujube, lalu diberi tambahan madu atau gula merah, minyak wijen, kecap atau bisa juga menggunakan kayu manis.

0 komentar:

Posting Komentar